Ibu selalu kata:
kita tak bisa gembirakan semua
tak mungkin boleh
tapi kita bisa hibur sukma sendiri.
Along genggam kemas azimat itu
seperti juga mutiara kata:
jika punyai beban
sekecil mana ataupun seberat gunung
larilah kepada Yang Esa
kerna hanya Dia yang bisa menolong
tak Ibu, tak Abah, tak sesiapapun.
Adik,
ku sanjung semangatmu
ku kagum kudratmu
ku cemburu hatimu
ku bangga denganmu.
Pengorbananmu
kesetiaanmu
kejayaanmu
terus semadi di sukma kami
selamanya.
Dan masa dan waktu yang berbaki
bagai menghambat jiwa ini
dicucuk resah, dirodok takut
bisakah diri ini bersedia?
untuk depani satu perpisahan
memeluk satu pemergian.
Ku tahu
ianya bukan hakiki
tapi jiwa ini tetap resah
betul-betul takut
sederas air mata yang menghujani pipi
tika kakakmu pergi.
Adik,
ku sanjung semangatmu
ku kagum kudratmu
ku cemburu hatimu
ku bangga denganmu.
Along bukan tamak
cuma, cuma...
belum puas menjadi abang
buatmu, adikku sayang.
Sebelum hati ini
ditawan emosi
ingatlah Adik
genggamlah kemas tuturIbu itu.
(Khas buat Lia, yang menyambut ulang tahun hari kelahirannya pada hari ini. All the best in your undertakings, sayang. May Allah bless you with more rahmat, berkat and joy. Aamin.)
No comments:
Post a Comment